Pecahan Kaca

Dey Puspa
By -
0

Hidup terkadang seperti kaca. Dari luar, ia terlihat utuh, kokoh, memantulkan senyum yang orang lain ingin lihat. Tapi dari dalam, saya tahu ia penuh dengan retakan. Setiap hari, retakan itu bertambah. Ada retakan dari kata-kata yang menyakitkan di rumah, retakan dari ekspektasi yang tak pernah terpenuhi, retakan dari hubungan yang terasa hampa. Saya lelah. Lelah dengan peran yang harus dimainkan, dengan tawa yang dipaksakan, dengan janji-janji kebahagiaan yang tak pernah datang.

​Namun, di tengah semua kelelahan itu, ada hal aneh yang terjadi. Di salah satu sudut kaca yang paling retak, ada sebuah cahaya kecil yang berkedip. Cahaya itu bukan dari luar, melainkan dari dalam. Itu adalah harapan. Harapan bahwa suatu hari nanti, kebahagiaan itu bukan lagi sekadar pantulan di kaca, melainkan kenyataan yang bisa saya sentuh. Harapan bahwa luka-luka ini akan menjadi bekas luka yang menceritakan sebuah kisah ketahanan, bukan kehancuran. Saya tidak bisa melepaskannya. Saya terus bertahan, meski setiap langkah terasa berat, karena saya tahu, di balik semua retakan ini, ada diri yang masih percaya pada keajaiban.

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(10)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Periksa Sekarang
Ok, Go it!